RSS

Cerpen Remaja



Kini  Kutemukan
Oleh     : Icha Rusita

“ Adakah cahaya setelah ini?” Chelssa yang sedari tadi termenung di tengah gemericik air taman yang kian menyapa hatinya. Hidup adalah tantangan, dan tantangan adalah sebuah perjuangan. Namun yang terjadi sebaliknya,  Chelssa berjuang untuk sebuah pengorbanan yang tak berujung.
******
“ Aku akan pergi ke luar kota bulan depan demi menyelesaikan studyku, rencana, aku akan tinggal di sana sampai aku berhasil menyandang title Insinyur, dan ku rasa, hubungan kita ini sebaiknya diakhiri terlebih dahulu. Jarak Bandung-Yogya cukup jauh untuk menjalin sebuah hubungan,”
“ Loh, kenapa harus pisah! jarak bukanlah suatu alasan yang rumit untuk di pecahkan, kita masih bisa komunikasi lewat hanphone atapun Sos-med ,Jangan terlalu mempekeruh suasana deh kamu! Kita sama-sama mengejar mimpi kita, dan jarak inilah tantangan buat kita,” Sungut Chelsa dengan keputusan Reyno.
“Entahlah!, aku besok take off dari bandara pukul 07.15 WIB. Aku harap besok kamu datang ya! Sebatas ingin mengucap salam perpisahan. Aku  tunggu di kursi tunggu deket loket Air Asia. Jangan sampai terlambat!” Reyno sambil berlalu meninggalkan Chelsa
********
Pagi itu, matahari menyapa dunia dengan penuh hangat. Seberkas cahaya menerobos celah-celah ventilasi kamar Chelssa yang terlihat masih mendekur dengan guling panda yang menggulung di lehernya. Jarum jam melangkahkan kakinya menuju angka 06.45 WIB. Namun, Chelssa belum juga beranjak dari tempat tidurnya,. Sementara di tempat lain Reyno sudah stand bye di kursi tunggu Bandara Adi Sutjipto dengan kemeja hitam bergaris vertical.
Chelssa tak kunjung datang, Reynopun tampak cemas,  mau tidak mau ia harus meninggalkan kota Yogya sekarang juga. “ Ahhhh… sudahlah.. mungkin Chelssa memang nggak datang,” pikir Reyno sambil chek-in tiket. Sesampai waktu menunjukan pukul 07.15WIB, Reyno sudah duduk di kursi nomor 23. Sementara dari arah timur, tampak Chelssa terkopoh-kopoh. Ia berlari secepat kilat dengan napas terengah-engah iapun bertanya  kepada salah satu petugas disana.” Permisi Pak, pesawat Air Asia NB-3056 sudah lepas  landas belum ya?”. “ ohhh… baru saja Non, sekitar 2 menit yang lalu,”.  brooookkk … bingkisan itu terlepas dari genggaman Chelssa, dengan muka pucat  ia membalikan badan dan melangkahkan kakinya perlahan.
******
Semenjak itu mereka tak lagi berkomunikasi, terkadang rasa menyesalpun muncul, andaikan ia datang lima menit lebih awal,mungkin semua akan berbeda. Ya sudahlah, itu hanya pikirnya dulu. Cewek berkulit putih itu, memutuskan untuk kembali fokus dengan studinya di salah satu universitas di Yogya. Pasalnya, tahun  depan ia akan wisuda dan impiannya menjadi seorang guru kimia akan segera terwujud.
Seiring bergulirnya waktu, Chelssa semakin menikmati kesibukannya sebagai mahasiswa semester akhir. Terlepas dari itu, akhir ini Chelssa dekat dengan salah satu mahasiswa fakultas teknik. Ia terkenal sangat introver, sebelas duabelas dengan Chelssa. Hanya saja Chelssa lebih cerewet. Karel, ya orang itu adalah Karel. Ia sangat hobi mendesign. Awalnya mereka tak saling kenal meski  satu kampus.  Perkenalan merekapun begitu sederhana, Chelssa teringat waktu itu di bulan November hari ke- 5,pukul 12:13 WIB.  Karel mengiriminya pesan lewat Facebook.
“ Hay, kamu Chelssa mahasiswa di FKIP itu bukan?”
“Emm.. emang kenapa?”
“Nggak sih sebenernya, Cuma mau kenalan aja kalo boleh!”
“ Oh, boleh-boleh. Kamu itu Karel Mahasiswa di Fakultas sebelah ya! Teknik Arsitektur,  bener nggak?”
“Loh, kamu tahu aku? Emm, iya bener, aku Karel jurusan arsitektur yang kampusnya sebelahan dengan FKIP”
“Aku juga cuma sering denger nama kamu kok, belum tahu persis kamu itu kaya apa?hehe”
“Emm ya deh nggak papa, Chelssa kamu kok pilih jurusan Pendidikan Kimia, kenapa?”
“Loh, itu udah panggilan jiwa suruh masuk di jurusan itu? Namanya juga suka. Kamu juga kenapa ambil jurusan Teknik arsitektur? “
“Emm.., nggak beda jauh dengan alasan kamu. Karena aku suka mendesign, jadi aku ambil jurusan itu.Hehehe,
Kedekatan mereka semakin terasa, hingga di suatu hari Chelssa iseng menelfon Karel. Terdengar suara karel yang begitu nervous, sesampai perkataanya terbata-bata. Chelssa tersenyum aneh mendengar suara Karel, Karel pernah bilang ke Chelssa bahwa dia orangnya demam panggung sekaligus gugup kala bertemu orang baru. Chelssa salah satu orang barunya. Namun, keunikan tersebut berhasil merebut perhatian Chelssa. Ia diam-diam  mengagumi pribadi Karel yang begitu bijak, sopan, dan teguh pendirian. Perasaan nyaman mulai membalut relung hati mereka. Chelssa merasa Karel adalah pribadi yang berbeda dengan yang lain, dia selalu tulus dan perhatian penuh dengan Chelssa bahkan ia sangat peduli dengan masa depannya.
            Hingga disuatu kesempatan, Karel mengajak ketemuan di Taman kota,  Karel membawa coklat dengan sekuntum  bunga yang dirangkai sedemikian rupa. Karel  memberanikan diri untuk ngomong yang sejujurnya ke Chelssa. Karel berpikir inilah waktu yang paling tepat untuk mengungkapkan isi hatinya. Ia memulai dari detik itu juga.
“ Chelssa,  aku mau ngomong sejujurnya sama kamu. Aku nggak tahu harus memulai dari mana dulu. Entah perasaan aku ini bisa kamu terima atau enggak. Yang penting aku sudah jujur sama kamu. Chelssa, sebenarnya aku sudah suka sama kamu sejak  awal kita masuk kuliah, tapi apa dayaku,aku terlalu lemah, dan waktu itu ku dengar kamu juga sudah punya pacar, anak sekampus juga tahu kalo kamu jadi pusat perhatian. Namun di kesempatan kali ini, aku mau bilang kalau aku sayang sama kamu, maukah kamu jadi pacar aku? Emm.. maaf aku terlalu berani. Tapi itu yang aku rasain saat ini,” ungkap Karel dangan detak jantung yang nggak karuan dan penuh harap
“ Karel! semenjak aku kenal kamu, aku sudah ngerasa klop banget sama kamu, dan dengan perhatian kamu ke aku, aku jadi nyaman sekalligus bisa move on dari masa laluku. Emm… sebenernya aku juga suka sama kamu Karel,” ucap Chelssa malu-malu
“ Jadi kamu mau jadi pacar aku kan?,” kejar Karel tak sabar.
Chelssa mengangguk dengan senyum tipis di wajahnya. Seketika Karel mencium kening Chelssa lalu diberikanlah coklat dan bunga yang telah Karel bawa untuknya.
            Akhirnya, Chelssa telah menemukan cahaya yang selama ini ia cari. Ia percaya bahwa masa lalu tidak akan menentukan masa depannya. Namun hari inilah yang akan menentukan kehidupannya untuk kedepan. Ia tersenyum menjalani hari-harinya dengan anugerah Tuhan yang luar biasa yaitu Karel, yang akan membawanya ke samudera kebahagiaan nantinya.
Selamat Tinggal Reyno!
Selamat Datang untukmu Karel! :-*
End!

Puisi



Damai di Sudut Desa
Oleh : Icha Rusita

Sang dewi tersenyum manis
Bintangpun bersapa genit,
di tengah kesunyian  sudut sempit
Kini..
Kedamaian sungguh tercipta
Alunan lagu insecta kian menyapa
Bersenandung  asa, berirama dalam canda
Semilir angin berhembus
Mensimulasi tarinya dedaunan
Lemah gemulai, anggun berwibawa.
Janganlah cepat kau sirna
Pintaku dalam rasa.

Hystorical Features

Semangat Sumpah Pemuda
Kami putra putri Indonesia mengaku  bertumpah darah satu, tanah air Indonesia
Kami  putra putri Indonesia mengaku  berbangsa satu, bangsa Indonesia
Kami putra putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia
            Pernyataan yang begitu mantap dan berwibawa. Itulah, pengakuan para pemuda Indonesia yang di kumandangkan dalam kongres pemuda II pada tanggal 28 Oktober 1928 silam.
            Pada tahun 1915, berdirilah sebuah perkumpulan kepemudaan yang bernama Tri Koro Darmo, yang merupakan organisasi pemuda I di Indonesia yang diartikan sebagai tiga tujuan mulia yaitu SAKTI, BUDHI, BAKTI.  Organisasi ini bertujuan untuk mencapai persatuan dan kesatuan, meskipun keanggotaannya terbatas pada para pemuda Jawa, Sunda, Madura, Bali, dan Lombok. Dalam perkembangannya TKD lebih menonjolkan aspek jJawanya, sehingga dalam kongresnya di Solo tahun 1918 organissi ini diubah menjadi Jong Java. Ternyata perubahan nama ini membawa dampak munculnya perkumpulan kedaerahan seperti Pasundan, Jong Sumateran Bond, Jong Minahasa, Jong Batak, Jong AMBON, Jong Celebes, Timorees ver Bond, Jong Islamieten Bond, dan lain-lain. Bahkan bermunculan pula gerakan- gerakan wanita pada saai itu seperti Puteri Indonesia, Aisiyah, Puteri Mardika, dan masih banyak lainnya.
            Pada akhirnya para pemuda Indonesia yang berasal dari berbagai penjuru dan berbagai suku yang ada di bumi Nusantara ini berkumpul dan menyelenggarakan kongres di jalan Keramat Raya Jakarta  yang diketuai oleh Soegondo Djojopuspito. Dalam Kongres Pemuda II ini mereka sepakat untuk menyatakan diri sebagai bangsa Indonesia dengan membacakan Ikrar yang kini di kenal sebagai Sumpah Pemuda.
            Sumpah pemuda juga merupakan salah satu tonggak perjuangan Indonesia untuk mencapai kemerdekaan. Oleh karenanya, mari kita tanam janji di relung hati yang paling dalam untuk senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan agar terwujud keutuhan Negara dan bangsa. Kobarkan semangat Sumpah Pemuda mulai saat ini! Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa, Indonesia!

(Dari berbagai referensi/ Icha Rusita)

Tajuk Rencana

 Pendidikan Karakter Bangsa yang Kian Melemah
Oleh : Icha Rusita
       Di era ini, sering kita jumpai aksi remaja yang tak senonoh bahkan menyimpang dari aturan moral, social, terlebih lagi agama. Lemahnya pemahaman tentang pendidikan karakter, rupanya menjadi akar tumbuhnya benih-benih penyimpangan moral.  Contoh kecil bisa kita ambil 1 dari 18 sifat karakter bangsa yakni “KEJUJURAN”, Bagaimana dengan kejujuran Negara kita? Korupsi merajalela, kolusi menggema, dan nepotismepun kian melanda. Apakah ini yang dimaksud dengan kejujuran? Tentu saja tidak, Negara kita sudah miskin akan kejujuran. Kita bisa liat pula Aksi suap menyuap pun kini sudah menjadi trend, bahkan yang paling mentragiskan,para remaja khususnya para pemuda yang kelak menjadi penerus bangsa, kini sudah mulai belajar korupsi, dari hal yang paling sederhana seperti halnya korupsi waktu, bahkan yang sering kita liat adalah aksi pelajar yang menyontek ketika ulangan harian ataupun ujian lainnya. Jika seperti ini bagaimana nasib Negara kita kedepannya?
            Memperjuangkan karakter bangsa menurut saya amatlah penting. Karena dengan belajar tentang hal ini, kita dapat mencerminkan dan menunujukan ke dunia luar mengenai karakter bangsa Indonesia yang sesungguhnya.
            Nah, di bulan yang tepat dan bernuansa perjuangan ini, marilah kita senantiasa menghargai perjuangan para pemuda terdahulu dengan memperjuangkan karakter bangsa  dan menjaga nama baik Negara kita demi terwujudnya cita-cita bangsa.

Berita Ringan



Pesona Embung

E
mbung, begitulah masyarakat sekitar menyebutnya. Terletak 2 km dari Gunung api Purba, Pedusunan Langgeran Wetan, Desa Langgeran, Kabupaten Gunungkidul. Sebuah objek wisata yang mengundang ribuan mata dengan keindahan alam yang disajikannya. Bentuknya menyerupai danau pada umumnya, hanya saja letaknya diatas bukit yang cukup tinggi.
            Tak perlu merogoh dompet terlalu dalam, hanya dengan membayar tiket masuk 8000 per motor,kita sudah bisa memanjakan mata menikmati panorama alam yang begitu menakjubkan. Bukit-bukit  terlihat  membentangi daerah sekitarnya. Bahkan, Puncak gunung Purba pun tak luput dari pandangan kita. Dari tempat parkir, pengunjung harus berjalan kaki cukup jauh, dengan medan yang memicu adrenalin. Namun, semua itu akan terbayar ketika sampai di embung yang berada diatas bukit tersebut. Pemandangan indah akan disajikan disana, dan tempat ini juga seringkali dijadikan sebagai objek fotografi.
            Kemampuan alam yang begitu luar biasa ini, harus selalu di intesifikasikan, dan dijaga kebersihannya. Agar tercipta objek wisata yang asri nan nyaman.
            Nah! oleh sebab itu, bagi  kalian yang hobi traveling, terlebih lagi sedang bergelut di bidang fotografer, tak ada salahnya meluangkan waktu kalian bermain ke Objek wisata ini. Dan mari kita bersama-sama menjaga keasriannya dengan peduli lingkungan sekitar.( Icha Rusita)
           

Opini



Menulis itu Penting

Keengganan remaja dalam konteks tulis menulis di era globalisasi ini terbilang sangat kurang bahkan butuh perhatian khusus. Kemungkinan besar hal  ini diakari oleh rasa malas dan kurang mengoptimalkan kreativitas dalam menuangkan sebuah ide atau emosi diri.
Kemampuan tulis menulis hendaknya harus diasah sejak dini. Karena menurut saya menulis itu sangat penting, dimana dapat dijadikan sebuah wadah untuk menuangkan segala ide atau gagasan yang kita pendam, bahkan dengan kemampuan menulis kita dapat lebih kreatif dan inovatif untuk mengutarakan segala pikiran kita dalam tulisan yang berupa karangan, entah itu cerpen, dongeng, puisi, ataupun yang lainnya.
Jika kita amati remaja-remaja di Indonesia, sebenarnya meraka memiliki talenta untuk berkarya. Remaja saat ini acapkali mengekspresikan emosi dirinya di dunia maya, khususnya jejaring social yang akhir-akhir ini begitu booming ditelinga kita. Contohnya dengan update status di Facebook, nge-twit, ataupun melalui fasilitas lain yang begitu memadai di era ini. Nah, dari contoh kecil tersebut sebenarnya telah nampak kemampuan dari diri remaja Indonesia untuk menyusun ide pikirannya dalam bentuk tulisan yang terstruktur. Hanya saja, belum mengoptimalkan kemampuan yang mereka miliki saat ini. Bahkan dari pengalaman pribadipun dapat kita jadikan sebuah karya yang luar biasa dengan berbagai sentuhan dan penyuntingan kalimat yang lebih pas dan mudah dipahami oleh pembaca nantinya.
Prinsip dasar menulis sebenarnya tidak sulit, asalkan kita percaya pada diri kita sendiri bahwa kita bisa untuk memulai sebuah tulisan. Karena apa saja dapat kita tulis dan dimanapun kita berada dapat kita jadikan sebagai ajang untuk menulis.
So, mulai sekarang, cobalah untuk mengatur emosi diri dan mencoba untuk mengasah kemampuan-kemampuan yang kita miliki. Karena dibalik itu semua terdapat ide gemilang untuk dijadikan materi dalam membuat sebuah karya tulis yang bernilai estestika, bermanfaat untuk orang lain, terlebih lagi dapat membuahkan hasil financial. Good Luck !!!!