RSS

Cerpen Remaja


KEMBALI
Oleh : Icha Rusita

            Angin berhembus melewati celah-celah ventilasi rumahku malam itu. Aku duduk di kursi ruang tamu, membayangkan Pemuda yang sempat aku srempet sore tadi. “ Oh Tuhan….. benarkah tadi Regy?” pikirku dalam hati. Regy sosok yang pernah hadir dalam hidupku sejak empat tahun yang lalu. Namun, dua bulan ini ia pergi tanpa kabar. Entahlah, ia kemana? Sebelum ia menjauh dariku, ia pernah berkata ingin focus belajar dulu. Namun aku kurang percaya dengannya. Tapi ya sudahlah, aku coba untuk iklas dan terima dengan keputusan itu.  “Aku, benar-benar ingin focus sama sekolahku dulu, bukan karena aku punya cewek lain. Coba lihat besok, siapa yang duluan punya pasangan lagi, Aku atau Kamu???,” tegas Regy
*****
            Perkataan yang begitu membekas di benakku hingga detik ini. Apa mungkin, Regy bisa membuktikan itu semua. Entahlah..??
            Hari yang kesekian kalinya, berita tak mengenakkan terdengar ditelingaku. Regy punya cewek lagi. Pernyataan itu Benar atau tidak. Aku hanya bisa terdiam.
            Waktu itu aku pulang sekolah, inginku cepat-cepat menuju ke kamar tidur. Ku taruh tas disamping meja belajarku seraya mengambil laptop didalam tas yang dipenuhi bebagai arsip. Aku kepikiran berita yang ada di Sekolah tadi, antara percaya dan tidak percaya. Namun aku berusaha untuk tidak menghiraukan berita murahan itu. ”Apa-apaan sih, udahlah aku nggak boleh inget-inget dia lagi, mending aku ngerjain tugas sekolah aja, daripada nggak selesai-selesai, padahal besok pagi kan harus dikumpul,kali aja nanti aku bisa lupa sama si Regy sialan itu”.
            Laptop turn-on, dan aku mulai mengerjakan tugas, “ Pusing juga ternyata, kayaknya butuh bantuan sama simbah gue nih, Hahaha,”
            Aku mulai mencari informasi. untuk refresh otak sejenak aku putuskan sambil berselancar di dunia maya.Disana aku sempat chating sama temenku, ia alumni dari sekolahku juga, namanya Senkli. Cukup unik kan. Namun tak lama pula, aku kembali ke beranda, Tanpa sengaja, aku baca pemberitahuan yang bertuliskan “ Regy Irawan mengubah statusnya dari lajang menjadi berpacaran dengan Ilya Ilyu” apa lagi ini,? aku sempat kaget dan tertegun membacanya. Aku muak dengan semuanya, aku muak dengan kata-kata manis dari mulut Regy penghianat itu.

*****

            Waktu seakan terus bergulir mengiringi kegundahan hatiku, Ku ikuti jalannya perasaanku, entah aku harus melangkah kemana. Rasa sayangku ke Regy terlalu dalam, dan kini aku sulit untuk melupakan semua. Kurang apa aku ini? Kurang besar apa cintaku padanya? Sesampai ia tega melakukan itu semua. “ Tuhanku…. Aku hanya meminta kepada-Mu, jauhkan dia jika dia memang bukan jodohku. Namun, jika ia memang pasangan yang Kau ciptakan untukku, Aku mohon, dekatkan dia padaku, dan hilangkan sifat-sifat yang kurang baik darinya, dan jika suatu saat nanti ia kembali di hadapanku, aku janji akan selalu jaga dia, dan senantiasa akan memperbaiki semua kekuranganku selama aku bersamanya, AMIN,”
*******
            Selang beberapa hari kemudian, aku bertemu lagi dengan Regy. Saat itu aku pulang dari kegiatan Ekstrakulikuler, aku dijemput ibuku. Dari jauh terlihat motor hitam bercorak merah melaju sekitar empat meter dari posisiku, Aku berfikir dalam hati dan sempat ngomong sama ibuku juga, aku hafal betul, itu motornya si Regy. Regy melaju semakin kencang, akupun berusaha untuk mengejarnya. Berjarak sekitar satu meter dari posisiku, Regy  semakin lambat,mungkin Ia tahu,jikalau dibelakangnya ada aku. Tanpa control, tanganku serasa bergerak sendiri, Plak!!!!!!! jemariku menepuk punggungnya dari belakang dengan begitu kencangnya seraya meluapkan semua sakit hati dan amarahku yang sekian lama aku pendam. Ia sempat mau jatuh, namun syukur, setelah aku lihat dari kaca spion, dia baik-baik aja dan bisa mengendalikan sepeda motornya.
            Tidak lama kemudian, akupun sampai rumah. Aku duduk sebentar di kursi teras. Regy muncul lagi di pikiranku. “ohhh.. Tuhan, kenapa aku ini?” Aku hampir membayangkan yang tidak-tidak tentang Regy.
            “Kenapa aku tadi, ketemu sama Regy lagi sih. Kenapa ada aja, yang bikin aku nggak bisa lupain dia,” desisku setelah teringat kejadian tadi. Dengan muka Kusut ku ambil Hand Phone di dalam tas, aku buka foto-foto dia, Satu persatu ku perhatikan. Kecewa, sedih, sakit, kala ku lihat wajah dia dan ingat kejadian tanggal 13 september waktu itu. Air mataku tak kuasa ku bendung dari pelupuk mata, menetes kesana kemari, mengiringi hatiku yang kosong. Dihati kecilku, aku sungguh masih menyimpan rasa sayang untuknya. Hingga detik ini pun, aku merindukan kehadiran Regy di sisiku.
            Tak lama juga, Hand Phone-ku berdering, Pesan masuk. Ku usap air mataku dan membuka pesan itu, mungkin saja penting pikirku. Nomor baru, berakhiran  angka 1-1-1.

            “Maksud kamu tadi apa, nepuk punggung aku dari belakang? Kalau kamu belum puas kamu datang ke warnet deket SMP 12, nanti kamu puas-puasin buat nampar aku, mau tonjok aku, terserah kamu. Kamu datangnya sendiri aja, aku nggak mau nanti urusannya tambah panjang”

            Aku sudah bisa tebak,dilihat dari gaya tulisannya pasti ini SMS Regy. Aku benar-benar nggak nyangka dia berani sms aku dan marah-marah kaya gitu. Apa dia tu nggak mikir, kesalahan dia. Aku berusaha untuk tidak menjawab dengan nada tinggi.
            “ Kalau kamu punya perasaan dan berjiwa kesatria, aku yakin kamu berani datang kerumahku dan mengakui semua kesalahan yang pernah kamu perbuat, Regy yang aku kenal dulu, bukan seorang pengecut. Aku tunggu kamu di rumah nanti sore.”
****
Jam menunjukan pukul 16.38 WIB, perasaan dan pikiranku nggak karuan. Aku termenung di kamar. Bingung, nanti harus ngomong apa tatkala Regy datang kemari. ” Aku harus kuat, aku nggak boleh terlihat lemah di hadapan Regy, Aku harus menunjukan, bahwa aku mampu tanpa dia, aku harus tegar, yaa aku harus tegar,”
Detik demi detik berlalu, Regypun tak kunjung datang. Jam menunjukan pukul 17.49 WIB, Adzan magrhib berkumandang . Dan aku masih termenung di dalam kamar, sesampai ibu  mengetuk pintu kamarku seraya memintaku  sholat terlebih dahulu.
 “ Nak.. sana sholat dulu, kamu kenapa, ibu pehatiin kok dari tadi di kamar terus, buruan ambil air wudhu,”
“ Iya bu, sebentar lagi,”
            Aku bergegas ambil air wudhu dan dilanjutkan sholat magrhib. Sekitar delapan menit, akupun kelar. Aku langsung menuju ruang tamu sambil menonton Teve. Ibu menghampiriku, dan duduk disampingku.
“ Kamu kenapa nak, kok kelihatannya deg-degan dan cemas, ada apa? Bilang sama ibu!”
“ emmh.. nggak papa kok bu, aku Cuma bingung aja, nanti katanya Regy mau datang kemari, terus aku bingung mau ngomong apa?”  kataku lirih
“Regy? Regy pacar kamu itu, yang tadi siang, ketemu di jalan?, mau ngapain lagi dia kesini. Masih punya muka dia mau datang kesini?”
“Sabar bu, dia kesini aku yang minta kok. Tadi dia sms aku soalnya. Ya udahlah, nanti liat aja,”
“ Ya terserah kamulah, ngomong baik-baik, tanya apa mau dia. Jangan keburu-buru, ibu Cuma mendukung keputusan kalian, kalau seumpama kalian masih saling suka, perbaiki hubungan kalian sebelum melangkah lebih jauh,” support ibu untukku.
****
            Terdengar suara motor, sepertinya motor Regy yang diparkir di depan rumah. Aku mengintip di balik gorden. Rupanya orang itu benar Regy. Aku buka pintu, dan duduk di kursi teras. Dan disusul Regy dengan muka tegang. Hampir lima belas menit waktu terbuang sia-sia. Aku dan Regy saling diam, hanya suara jangkrik yang terdengar. Aku memberanikan diri untuk memulai. Dengan nada jutek aku pun berkata kepadanya.
“ Kenapa diam, emang tujuan kamu kesini Cuma untuk diam?” Gretakku keras.
            Regy hanya terus menunduk, tidak merespon sama sekali perkataanku. Aku nggak tahu maksud dia diam tu apa, entah dia takut, nggak bisa ngomong, atau malah ia nggak merasa bersalah. Sesampai aku bilang sekali lagi, namun ia tetap diam.
“ Ngomong dong, kamu kira aku ini paranormal yang bisa tahu apa yang kamu mau tanpa kamu harus ngomong?”  Tegasku kepadanya.
“Aku tuh bingung mau ngomong apa, aku kesini biar kamu bisa puas tampar aku,”  jawab Regy.
“ Hey, tujuanku minta kamu datang kesini lantaran bukan karena aku mau tampar kamu. Aku minta kamu datang kesini, untuk menjelaskan apa mau kamu sebenarnya, setelah kamu janji-janji waktu itu. Apa kamu sudah lupa dengan janji kamu, katamu kau tidak akan meninggalkanku?”
“ Aku hanyalah manusia biasa yang nggak luput dari kesalahan. Dulu memang aku pernah berjanji seperti itu. Tapi itu dulu. Sekarang ya sekarang dan kalau kamu minta untuk balikan, aku udah tidak bisa lagi” Jelas Regy
“Oh gitu… semudah itu kamu lupain janji-janji kamu. Aku nggak minta kamu kembali denganku. Aku hanya minta penjelasan dan tanggungjawab atas semua perkataanmu dulu,”
“Ya terus, aku harus gimana? agar kamu bisa maafin aku lagi? Apa kamu mau tampar aku lagi. Ok, nggak papa jika itu bisa buat kamu maafin aku.!”  Tawar Regy sambil memegang tanganku yang dihadapkan ke pipinya.
Plakkk….!!!!
Kali pertama, aku menampar pipi Regy selama empat tahun pacaran dengannya. Berat tangan ini untuk melakukannya. Regy memeluk erat tubuhku seraya mengusap air mata yang kembali menetes di pipiku. Akupun tak kuasa menahan rasa rinduku padanya. “ Ohhh… Tuhan, bagaimana mungkin aku bisa melewati hari-hariku tanpa Regy disisiku,” pikirku dalam hati sambil memeluk erat Regy.
“Aku nggak bisa tanpa kamu, aku nggak bisa,” bisikku kepada Regy
“ Aku yakin kamu bisa melakukannya, kamu bisa cari cowok yang lebih baik dari aku, tidak harus aku. Percaya itu!!” Regy mencoba menenangkanku
“Tapi aku sulit mencari sepertimu. Kamu yang terbaik bagiku. Pliss, jangan tinggalin aku. Aku mohon!!” pintaku lirih
“Sebenarnya aku juga masih sayang sama kamu, tapi gimana dengan cewekku sekarang. Aku harus ngomong apa dengannya,?” terang Regy sambil memegang tanganku. Aku hanya terdiam dan menangis. Aku tahu Regy masih ada rasa cinta untukku. Setelah dipikir-pikir ia juga menginginkan kita balikan lagi. Dan akupun menerimanya kembali dengan satu syarat bahwa ini untuk yang terakhir kalinya ia mengecewakanku dan aku memberi waktu kepadanya untuk membuktikan itu semua.
            Regy pulang dengan ciuman hangat, aku semakin rindu dengannya. Malam hari kemudian ia sms aku, dan ngomong kalau dia sudah putus sama cewek barunya, tapi aku masih sedikit cuek sama dia. Aku ingin Regy benar-benar serius sama aku. Semua aku lakuin agar dia bisa merasakan apa yang pernah aku rasakan selama ini. Namun dibalik itu semua, aku sudah menerima Regy kembali di hati aku.
            Beberapa minggu kemudian, akhirnya kita saling yakin dan percaya, bahwa kita nggak akan menyakiti satu sama lain lagi. Kini Regy telah kembali. Ia berkata kepadaku bahwa Regy akan berusaha untuk membahagiakanku. Dan akan menempati janjinya waktu itu.
            Satu, Dua bulan berlalu. Hubunganku dengan Regy semakin membaik. Detik ini saatnya  untuk memperbaiki kekurangan kita diwaktu lalu. Regy berubah, lebih baik dari Regy yang aku kenal dahulu. Kini ia lebih bijaksana dan tegas dalam membangun hubungan yang sempat rapuh.
            Aku sadar, jika kita sudah diperlihatkan jodoh kita masing-masing, kemanapun ia pergi, pasti suatu saat ia akan kembali.  Yaa, itu semua yang aku alami saat ini.Menemukan tulang rusukku yang pernah lepas. Detik ini Aku akan jadi yang terbaik untuknya. Aku yakin kita dilahirkan untuk bersama. You are my everything. :-*
Bersambung…………(di lanjut ke season berikutnya.) terimakasih J

0 komentar:

Posting Komentar